Selasa, 14 Oktober 2014

RASULULLAH IDOLAKU


Al kisah, di salah satu ruangan kelas sebuah sekolah (SMP) terjadi dialog antara guru dengan siswa. Ketika itu guru bertanya kepada siswanya, siapakah tokoh idola kalian? Salah seorang siswa mengacungkan tangan sambil menjawab: “Madonna Pak!”, Siswa lain menjawab:” Lady Gaga, Pak!”,    idolaku “Michel Jackson!”, idola saya “Ariel Peterpan, Pak!” kalau saya “Cherrybelle, Pak!” Suer, idolaku “Morgan Smash, Pak!” dan terakhir salah seorang siswa nyeletuk sambil menjawab kalau idola saya mah itu tuh si Ratu Ngebor “Inul Daranista” eh…… Maksud saya “Inul Daratista, Pak!”.
Sekelumit kisah di atas, memberikan gambaran kepada kita bahwa kebanyakan yang dijadikan tokoh idola kaum remaja (ABG) sekarang adalah dari kalangan artis dan selebritis. Sehingga tak heran kalau yang digugu dan ditiru itu bukan gurunya di sekolah tetapi artis yang dijadikan tokoh idolanya. Hal ini terlihat dari prilaku, gaya, cara bicara dan cara berpakaiannya meniru dan menyerupai tokoh idolanya. Dan yang lebih memprihatinkan lagi ini terjadi juga di kalangan remaja Muslim kita.
Oleh karena itu,  kaum remaja terutama remaja Muslim perlu diingatkan untuk kembali mengevaluasi diri, siapakah sebenarnya yang patut dijadikan tokoh  idolanya, Jangan sampai yang dijadikan idolanya itu tokoh yang berperangai jelek, dan jauh dari Islam, hal ini bisa mempengaruhi orang yang mengidolakannya, karena biasanya akan meniru prilaku, penampilan, gaya hidupnya seperti tokoh yang diidolaknnya. Jika yang menjadi tokoh idolanya memiliki perangai jelek, maka dihawatirkan orang yang mengidolakannya pun berprilaku jelek. Tetapi lain halnya jika  tokoh yang dijadikan idolanya memiliki akhlak yang baik, maka kemungkinan besar orang yang mengidolakannya memiliki akhlak yang baik juga. Bukan tidak boleh mengidolakan artis atau bintang film (selebritis), boleh-boleh saja asal yang dijadikan idola kita itu memiliki akhlak yang baik dan dapat dijadikan tokoh panutan yang baik.
Maka sebagai seorang Muslim sudah sepantasnya kita memilih tokoh yang akan dijadikan idola itu orang yang memiliki akhlak yang baik. Dan orang yang ideal dan pantas untuk dijadikan tokoh idola dan panutan  kita sebagai Muslim adalah junjunan Alam Nabi Besar Rasulullah Saw. (Nabi Muhammad Saw.).
Allah Swt. Berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Ahjab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu … “
Pada ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada kita sebagai Muslim untuk menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai idola atau contoh panutan yang baik (uswatun hasanah) dalam kehidupan kita. Pribadi Rasulullah adalah pribadi yang baik dan sempurna, maka sudah sepantasnyalah Rasulullah dijadikan tokoh idola kita. Mudah-mudahan dengan menjadikan Rasulullah sebagai idola, prilaku kita sehari-hari dapat meniru dan mencontoh prilaku Rasulullah Saw. dan mudah-mudahan kita digolongkan sebagai umatnya yang akan mendapat syafa’atnya nanti di akhirat.
Dari sekian banyak prilaku Rasulullah  yang harus kita tiru, ada beberapa prilaku yang baik pada pribadi Rasulullah Saw. yang harus kita tiru dan tauladani khususnya bagi remaja Muslim, yaitu diantaranya:
  • Rasulullah Saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu, bahkan Rasulullah tidak pernah melihat wajah ayahnya, karena ayahnya (Abdullah) sudah meninggal ketika Rasulullah masih dalam kandungan ibunya (Siti Aminah). Dan Rasulullah ketika dalam asuhan kakeknya (Abdul Muthalib) dan selanjutnya diasuh oleh pamannya (Abu Thalib) sudah biasa hidup mandiri dengan mengembala kambing, dan pada   usia remaja sudah menjadi pedagang. Hal ini merupakan pelajaran dari Rasulullah Saw.  kepada kita untuk tabah, sabar, tegar, dan tidak cengeng dalam menghadapi cobaan hidup, dan Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk membiasakan sejak kecil hidup mandiri (tidak menjadi beban orang lain).
  • Rasulullah sejak kecil sudah dikenal memiliki akhlak yang baik, Rasul tidak pernah berbohong, berzina, berjudi, mabuk-mabukan, atau perbuatan maksiat lainnya, padahal masyarakat Arab pada waktu itu hidup dalam kemaksiatan, tetapi Rasul tidak pernah terpengaruh. Sehingga karena pribadinya yang menawan baik bagi kawan maupun lawan, Rasulullah diberi gelar Al-Amin (Orang yang terpercaya) gelar yang tidak diberikan masyarakat Arab sebelumnya dan sesudahnya. Gelar itu khusus bagi Nabi Muhammad saw. Hal ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita terutama sebagai remaja Muslim, untuk memiliki mental dan keimanan yang kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan prilaku jelek yang ada di lingkungan masyarakat kita. Dan Rasul mengajarkan kepada kita untuk memiliki pribadi yang jujur (tidak suka berbohong), amanah (terpecaya) dan tawadhu (tidak sombong), hormat kepada orang tua dan  guru, menghargai sesama, sayang kepada anak yatim dan orang-orang miskin.
Itulah beberapa prilaku Rasulullah yang patut kita tiru dan suritauladani serta terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari – sebagai umatnya yang senantias cinta dan patuh melaksanakan ajaran-ajarannya,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar